Prabowo: Kasus Keracunan MBG di Indonesia Hanya 0,00017 Persen, Jangan Dibesar-besarkan
Pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, mengenai kasus keracunan Mass Balance Grain (MBG) memunculkan diskusi hangat di masyarakat. Dalam sebuah kesempatan, Prabowo menegaskan bahwa angka kejadian keracunan MBG di Indonesia sangat kecil, yakni hanya 0,00017 persen dari total populasi. Menurutnya, masyarakat sebaiknya tidak perlu panik berlebihan dan tetap percaya pada sistem pengawasan yang ada.
Prabowo menyebutkan bahwa angka 0,00017 persen tersebut jauh di bawah ambang batas kejadian luar biasa yang ditetapkan oleh WHO maupun lembaga kesehatan internasional. Dengan demikian, ia menilai pemberitaan yang terlalu besar justru dapat menimbulkan keresahan yang tidak perlu. “Kalau dihitung secara persentase, kasus ini sangat kecil. Tidak perlu kita membesar-besarkan hingga menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah mitigasi untuk memastikan keamanan masyarakat. Kementerian Kesehatan, bersama Badan POM, terus melakukan pengawasan terhadap distribusi produk yang terkait MBG. Apabila ditemukan indikasi berbahaya, produk tersebut segera ditarik dari pasaran.
Selain itu, pemerintah juga mendorong edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilih produk yang aman, memiliki izin edar resmi, serta memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Edukasi ini dianggap penting agar kasus serupa dapat diminimalisasi di masa depan.
Pengamat kesehatan menilai bahwa angka yang disebut Prabowo memang tergolong rendah. Namun, mereka tetap mengingatkan bahwa sekecil apa pun kasus keracunan harus ditangani serius, karena menyangkut keselamatan nyawa masyarakat. Transparansi data serta langkah konkret pemerintah menjadi kunci agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Prabowo juga menegaskan komitmennya bahwa isu kesehatan publik tidak boleh dianggap sepele. Ia menyebut bahwa pemerintahannya nanti akan memperkuat sistem monitoring pangan dan obat-obatan, serta meningkatkan kapasitas laboratorium untuk mendeteksi zat berbahaya lebih cepat.
Dengan pernyataan ini, Prabowo berharap masyarakat tidak mudah termakan isu menyesatkan atau provokasi yang menyebut kasus MBG meluas. Ia menekankan bahwa pemerintah hadir untuk melindungi rakyat, termasuk dalam hal pengawasan pangan dan kesehatan.