Antisipasi Kerusakan Lebih Parah, Dinas PUPR Kalsel Gerak Cepat Tangani Jembatan Mantuil 9
Antisipasi Kerusakan Lebih Parah, Dinas PUPR Kalsel Gerak Cepat Tangani Jembatan Mantuil 9
Banjarmasin — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menunjukkan respon cepat terhadap kondisi Jembatan Mantuil 9 yang mengalami penurunan fungsi dan potensi kerusakan struktural. Jembatan yang menjadi penghubung vital antarwilayah di kawasan Banjarmasin Selatan itu kini menjadi perhatian utama karena perannya yang krusial bagi mobilitas warga dan distribusi logistik.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, melalui keterangan pers pada Senin (22/07), menyatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan tim teknis untuk mengevaluasi kondisi fisik jembatan. Hasil awal menunjukkan bahwa terdapat indikasi penurunan daya dukung struktur akibat faktor usia bangunan dan beban kendaraan yang terus meningkat.
Langkah Mitigasi Segera Dilakukan
Untuk menghindari dampak lebih besar, Dinas PUPR langsung menyusun strategi mitigasi jangka pendek maupun jangka panjang. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemasangan rambu pembatas beban kendaraan yang melintasi jembatan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan berlebih yang bisa mempercepat kerusakan.
“Langkah awal yang kami ambil adalah membatasi kendaraan berat agar tidak melintas, sembari menunggu proses perbaikan struktural. Tim teknis juga sedang mengukur kekuatan sisa dari komponen utama jembatan,” jelas salah satu pejabat teknis Dinas PUPR Kalsel.
Selain itu, dilakukan juga pendataan ulang terhadap struktur baja dan penyangga jembatan, serta pemeriksaan sambungan dan plat lantai yang mulai mengalami keausan. Tidak hanya inspeksi visual, tim juga menggunakan alat uji NDT (Non-Destructive Test) untuk memastikan hasil yang lebih akurat.
Jembatan Mantuil 9, Akses Vital Warga
Jembatan Mantuil 9 selama ini dikenal sebagai salah satu akses utama bagi warga Banjarmasin Selatan menuju pusat kota maupun jalur distribusi ke Pelaihari dan daerah pesisir lainnya. Setiap harinya, ratusan kendaraan pribadi dan truk logistik melintas di atas jembatan ini.
Jika jembatan mengalami kerusakan total atau ditutup total tanpa solusi darurat, maka potensi gangguan mobilitas masyarakat akan sangat besar. Karena itu, Pemprov Kalsel menekankan pentingnya respons cepat dan transparansi informasi kepada warga agar tidak terjadi kepanikan.
“Jembatan ini sangat vital. Kami tidak ingin kejadian runtuhnya infrastruktur seperti di daerah lain terulang. Oleh karena itu, mitigasi harus kami lakukan secepat mungkin, sebelum terjadi hal yang tak diinginkan,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel.
Skenario Perbaikan Jangka Menengah dan Panjang
Setelah tahap mitigasi awal selesai, Dinas PUPR akan mulai menyusun rencana rehabilitasi menyeluruh terhadap Jembatan Mantuil 9. Rencana ini akan meliputi penggantian komponen struktural, perkuatan pondasi, hingga peningkatan kapasitas beban jembatan.
Pemprov Kalsel juga mengkaji opsi untuk membangun jembatan pengganti atau jembatan paralel, guna mengantisipasi lonjakan lalu lintas di masa depan. Dana perencanaan akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025 atau APBD Induk 2026, tergantung hasil studi kelayakan teknis yang sedang disusun.
Peran Warga dan Imbauan Pemerintah
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mendukung proses mitigasi serta perbaikan. Warga diharap mengikuti rambu-rambu pembatasan, tidak memaksakan kendaraan berat melintas, dan melapor jika melihat adanya retakan atau kerusakan baru.
“Kami mohon kerjasama semua pihak, karena keselamatan bersama harus menjadi prioritas,” tambah pihak Dinas PUPR.
Kesimpulan
Langkah sigap yang dilakukan oleh Dinas PUPR Kalsel dalam menghadapi persoalan Jembatan Mantuil 9 patut diapresiasi. Tindakan cepat ini tidak hanya mencegah kemungkinan buruk terjadi, tetapi juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga infrastruktur publik. Dengan kolaborasi antarinstansi dan dukungan masyarakat, diharapkan proses mitigasi hingga rehabilitasi dapat berjalan lancar dan tuntas tanpa menimbulkan gangguan besar bagi warga