Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi memasuki Tahap II, menandai babak baru dalam transformasi kawasan inti pusat pemerintahan Indonesia. Langkah awal ini ditandai dengan digelarnya Pre-Construction Meeting (PCM), sebuah forum penting untuk menyepakati teknis pelaksanaan pembangunan fisik terbaru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa PCM menjadi momen strategis untuk merancang metode kerja, menyusun skema lalu lintas proyek, dan memastikan sinergi antar pihak yang terlibat sebelum alat berat mulai bergerak di lapangan.
“PCM ini penting untuk menyatukan pemahaman teknis lintas sektor. Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Semua harus satu irama,” ujar Basuki.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pelelangan proyek-proyek besar akan dimulai pada akhir Juni, membuka jalan bagi pekerjaan konstruksi skala besar yang lebih kompleks dan masif dibanding fase pertama.
“Kita akan masuk ke tahap pembangunan yang jauh lebih besar. Saya membayangkan suasananya pasti akan sangat padat. Kuncinya adalah kolaborasi dan kerja tim,” tutur Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).
Tantangan Musim Hujan dan Jangka Waktu Pendek
Mengingat proyek ini berjalan di tengah musim hujan dan memiliki tenggat waktu hanya sekitar enam bulan hingga Desember, Basuki mengingatkan semua pihak untuk bekerja secara disiplin dan efisien, tanpa mengesampingkan aspek lingkungan. Kawasan riparian (sempadan sungai) harus tetap dijaga dengan baik, sekaligus mengantisipasi potensi banjir yang dapat menghambat jalannya pembangunan.
Distribusi Material dan ODOL Jadi Fokus Pengawasan
Salah satu poin penting yang disorot adalah pengelolaan distribusi material. Basuki tidak ingin lalu lintas proyek merusak infrastruktur yang sudah dibangun sebelumnya. Ia secara khusus menegaskan pentingnya pengawasan terhadap batching plant, termasuk kebersihan truk serta ketaatan terhadap aturan Over Dimension Over Loading (ODOL) di jalan nasional.
“Truk harus bersih, tidak boleh semrawut. Kalau masih brutal, batching plant-nya saya tutup. Material yang dibawa juga wajib ditutup terpal dan sisa-sisa harus dibersihkan dari lokasi proyek,” tegasnya.
Jaga Integritas, Hindari Praktik Korupsi
Tak hanya aspek teknis, Basuki juga mengingatkan soal integritas. Ia menolak keras segala bentuk penyimpangan seperti suap, mark-up progres, maupun praktik manipulatif lainnya. Ia menuntut seluruh pelaku proyek menjaga standar tinggi dalam kualitas pembangunan, memperhatikan kelestarian lingkungan, serta memastikan estetika kota tetap terjaga.
“Fase dua ini harus dimulai dengan semangat baru dan kedisiplinan yang lebih kuat. Jangan sampai ada praktik curang, jangan suap-menyuap, dan jangan bermain-main dengan progres palsu. Mari kita jaga marwah pembangunan IKN,” seru Basuki.
Dengan komitmen kuat dari pimpinan dan pengawasan ketat di lapangan, pembangunan Tahap II IKN diharapkan berjalan lebih cepat, lebih bersih, dan lebih bermartabat.