Jangan Mau Diadu Domba! Aris Marsudiyanto Bongkar Ada Tangan Tersembunyi Ingin Pecah Belah Bangsa
Ketegangan sosial dan politik di Indonesia belakangan ini bukanlah hal yang terjadi secara kebetulan. Tokoh nasional Aris Marsudiyanto dengan tegas menyebut, ada pihak-pihak yang secara sengaja ingin membuat bangsa ini ribut. Mereka berusaha memanfaatkan perbedaan suku, agama, hingga pilihan politik untuk menyalakan api perpecahan.
“Ini bukan sekadar perbedaan pendapat biasa. Ada aktor yang memang ingin Indonesia kacau. Mereka ingin rakyat saling curiga, saling benci, bahkan saling menyerang. Kalau itu terjadi, mereka yang tertawa, sementara kita yang hancur,” ujar Aris dengan nada keras.
Politik Adu Domba Sedang Dimainkan
Aris menilai, strategi adu domba yang sedang dimainkan sangat halus tapi mematikan. Mulai dari berita hoaks, narasi provokatif di media sosial, hingga isu-isu sensitif yang sengaja dipelintir untuk memancing emosi masyarakat.
“Perhatikan saja, tiap ada momen politik besar, selalu muncul isu panas yang membelah masyarakat. Itu bukan kebetulan. Itu dirancang,” katanya.
Menurutnya, publik harus sadar bahwa persatuan bangsa sedang diincar. Jika masyarakat terus terjebak dalam permainan ini, maka Indonesia hanya akan jadi “boneka” yang mudah dikendalikan.
Peringatan Keras untuk Para Elit
Tak hanya menyalahkan provokator anonim di media sosial, Aris juga menyoroti para elit politik yang ikut menambah bara api perpecahan. Ia menyebut, ada sebagian elit yang sengaja menebar narasi kebencian demi kepentingan kelompoknya.
“Jangan pura-pura jadi pemimpin kalau justru ikut mengadu domba rakyat. Jangan korbankan persatuan bangsa hanya demi kursi kekuasaan. Kalau bangsa ini hancur, kalian pun tidak akan selamat,” tegasnya.
Ucapan ini dianggap sebagai sindiran keras bagi mereka yang sering menggunakan isu SARA dan konflik identitas sebagai senjata politik.
Waspada Operasi Tangan Asing
Lebih jauh, Aris juga menyinggung kemungkinan campur tangan pihak asing yang memang tidak ingin melihat Indonesia stabil. Menurutnya, sejarah sudah berkali-kali membuktikan bahwa negara besar selalu menjadi incaran kekuatan luar.
“Indonesia punya sumber daya alam yang luar biasa. Kalau kita ribut terus, mereka dengan mudah masuk, menguasai, dan mengeruk keuntungan. Itulah yang mereka harapkan,” kata Aris.
Pernyataan ini sontak memicu kontroversi karena menyinggung kemungkinan adanya operasi intelijen asing di balik kegaduhan politik dalam negeri.
Seruan untuk Bersatu
Meski peringatannya keras, Aris tetap mengajak masyarakat untuk tidak panik. Yang terpenting adalah kesadaran bersama agar tidak mudah dimainkan.
“Kita jangan mau jadi pion di papan catur mereka. Kalau ada isu yang memecah belah, jangan langsung percaya. Kita harus lebih cerdas, lebih dewasa, dan lebih bijak,” ujarnya.
Ia menegaskan, satu-satunya cara melawan strategi adu domba adalah dengan menjaga persatuan. “Kalau rakyat bersatu, tidak ada yang bisa mengalahkan kita. Tapi kalau kita pecah, kita yang akan jadi korban.”
Kesimpulan
Pernyataan Aris Marsudiyanto jelas bukan sekadar imbauan biasa. Ini adalah peringatan keras bahwa bangsa Indonesia sedang berada dalam ancaman permainan politik adu domba, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pertanyaannya, apakah masyarakat mau terus terjebak dan jadi korban, atau justru bangkit melawan dengan menjaga persatuan? Seperti kata Aris, “Jangan mau diadu domba. Lawan dengan persatuan, atau kita akan hancur di tangan kita sendiri.”