Pemprov Kaltim Gandeng ITB, Siapkan Lompatan Teknologi Menuju Smart City dan Pemerintahan Berbasis AI
Pemprov Kaltim Gandeng ITB, Siapkan Lompatan Teknologi Menuju Smart City dan Pemerintahan Berbasis AI
Samarinda, Kalimantan Timur – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital. Kali ini, langkah strategis dilakukan melalui penjajakan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan konsep Smart City dan penerapan tata kelola pemerintahan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Penjajakan kerja sama ini dibahas secara resmi dalam pertemuan antara jajaran Pemprov Kaltim dan delegasi ITB yang berlangsung pada Selasa (16/7/2025) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Pertemuan ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Kaltim untuk memperkuat kapasitas daerah menghadapi era digital dan menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menjadi pusat pemerintahan berbasis teknologi di Indonesia.
Langkah Progresif Menuju Tata Kelola Cerdas
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyampaikan bahwa pengembangan kota pintar bukan lagi sekadar wacana, tetapi menjadi kebutuhan mendesak dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, efisiensi pemerintahan, serta daya saing daerah.
“Kami menyadari bahwa tantangan ke depan tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara lama. Dibutuhkan lompatan teknologi yang bisa mempercepat pelayanan, efisiensi anggaran, dan akuntabilitas pemerintahan. Kerja sama dengan ITB menjadi langkah awal yang konkret untuk mewujudkannya,” ujar Akmal Malik.
Menurutnya, integrasi teknologi seperti IoT, big data, dan AI akan menjadi kunci dalam menciptakan kota dan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kaltim sebagai provinsi penyangga IKN harus siap dengan sistem digital yang andal dan berkelanjutan.
ITB Siap Dukung Kaltim Menuju Era Digital
Delegasi ITB yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, selaku Ketua Tim Smart City dan Transformasi Digital ITB, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif Pemprov Kaltim untuk bertransformasi secara digital. Dalam paparannya, Suhono menyebutkan bahwa transformasi kota pintar tidak hanya soal perangkat keras (hardware) dan infrastruktur, tetapi juga mengenai perubahan budaya kerja dan pola pikir digital di lingkungan birokrasi.
“Kami siap mendampingi Kaltim mulai dari penyusunan roadmap Smart City, integrasi sistem informasi, hingga penerapan AI dalam layanan publik seperti administrasi kependudukan, perizinan, transportasi, hingga penanganan bencana,” ujar Suhono.
Ia menambahkan, ITB memiliki sejumlah riset dan inovasi yang sudah berhasil diterapkan di beberapa kota di Indonesia, seperti Bandung, Makassar, dan Semarang. Kolaborasi ini juga akan melibatkan para dosen, peneliti, serta mahasiswa dalam proyek-proyek nyata yang mendukung pembangunan daerah.
Fokus Utama: Layanan Publik, Transportasi, dan Lingkungan
Dalam diskusi teknis, disepakati bahwa sejumlah sektor akan menjadi prioritas pengembangan smart city tahap awal, antara lain:
-
Layanan publik berbasis digital: Sistem informasi terpadu yang memungkinkan masyarakat mengakses layanan pemerintah melalui aplikasi mobile dan web.
-
Smart transportation: Sistem transportasi yang terhubung dengan sensor, pelacakan kendaraan umum, serta manajemen lalu lintas berbasis data.
-
Pengelolaan lingkungan cerdas: Monitoring kualitas udara, pengelolaan limbah, dan pemantauan hutan dengan teknologi satelit dan AI.
Langkah awal kerja sama ini akan dimulai dengan penyusunan kajian akademik, pemetaan kebutuhan infrastruktur digital, serta pelatihan bagi ASN di lingkungan Pemprov Kaltim.
Kaltim Harus Siap Sambut IKN
Kehadiran IKN di Kalimantan Timur menjadi pemicu bagi provinsi ini untuk melakukan modernisasi besar-besaran, termasuk dalam bidang teknologi. Pemerintahan daerah yang cerdas dan adaptif terhadap perkembangan zaman akan menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan IKN sebagai kota masa depan Indonesia.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, M. Faisal, sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi menjadi elemen vital dalam proses transformasi ini.
“Kami tidak bisa jalan sendiri. Maka, kolaborasi dengan ITB sangat strategis untuk menciptakan sistem yang efisien, ramah pengguna, dan berkelanjutan,” tegas Faisal.
Harapan dan Langkah Lanjut
Penjajakan kerja sama ini akan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam beberapa pekan ke depan. Selanjutnya, akan dibentuk tim gabungan yang terdiri dari perwakilan Pemprov Kaltim dan ITB untuk merancang proyek percontohan (pilot project) Smart City di beberapa kabupaten/kota.
Pj. Gubernur Akmal Malik berharap bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi benar-benar direalisasikan dalam bentuk layanan konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Masyarakat menuntut pelayanan yang cepat, mudah, dan akurat. Teknologi bisa menjawab semua itu, asal kita punya komitmen untuk berubah,” pungkasnya.
Penutup
Transformasi digital menuju Smart City dan tata kelola pemerintahan berbasis AI bukan sekadar ambisi, tetapi sebuah keniscayaan. Kalimantan Timur, dengan potensi dan tantangan uniknya, harus mampu menjadi pionir dalam penerapan inovasi teknologi demi pelayanan publik yang prima. Kerja sama dengan ITB adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan adaptif