Pertamina Group Bangun Surga Baru untuk Orangutan di Kalimantan Timur
Dalam upaya mendukung pelestarian satwa liar yang semakin terancam punah, Pertamina Group kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Kali ini, perusahaan energi raksasa milik negara tersebut mengembangkan Pusat Rehabilitasi Orangutan di Kalimantan Timur. Langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina yang bertujuan melestarikan kekayaan hayati Indonesia, khususnya spesies orangutan yang menjadi ikon hutan tropis Kalimantan.
Rehabilitasi, Bukan Sekadar Penampungan
Pusat rehabilitasi yang dikembangkan ini bukan hanya sekadar tempat penampungan sementara bagi orangutan yang diselamatkan dari perdagangan ilegal atau kehilangan habitat. Fasilitas ini dirancang sebagai kawasan terpadu dengan standar internasional, dilengkapi dengan pusat medis hewan, area adaptasi, hingga kawasan pelepasliaran yang dipantau secara ketat oleh tim ahli.
Menurut VP CSR & SMEPP Pertamina, proyek ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Pertamina Group dengan lembaga konservasi nasional dan internasional, termasuk BKSDA serta LSM lingkungan yang telah berpengalaman menangani konservasi satwa endemik. “Kami ingin menciptakan ruang hidup baru yang aman bagi orangutan, serta memberikan mereka kesempatan untuk kembali hidup liar dengan keterampilan bertahan hidup yang mereka pelajari selama masa rehabilitasi,” ujarnya.
Konservasi Berbasis Edukasi dan Teknologi
Yang menarik, pusat rehabilitasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat konservasi, tapi juga mengusung konsep eco-education center. Masyarakat umum, pelajar, dan peneliti akan diberikan kesempatan untuk belajar lebih dekat tentang orangutan dan isu-isu lingkungan lainnya secara langsung. Teknologi modern pun diterapkan untuk mendukung pelacakan kesehatan, perilaku, dan perkembangan tiap individu orangutan yang menjalani program rehabilitasi.
“Upaya ini tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Maka dari itu, pusat ini kami buka sebagai ruang belajar bersama tentang pentingnya menjaga kelestarian satwa liar,” kata salah satu perwakilan Pertamina Foundation yang terlibat dalam perancangan program edukasi.
Dampak Ekologis dan Ekonomi Lokal
Tak hanya memberi manfaat bagi lingkungan, proyek ini juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar. Pertamina menggandeng warga lokal sebagai tenaga kerja dan pengelola ekowisata berbasis konservasi. Produk-produk kerajinan tangan serta hasil pertanian organik lokal juga dipromosikan sebagai bagian dari paket wisata edukatif yang ditawarkan oleh pusat rehabilitasi tersebut.
“Saat konservasi berjalan berdampingan dengan pemberdayaan masyarakat, maka akan tercipta harmoni yang saling menguntungkan. Inilah yang ingin kami bangun di Kalimantan Timur,” ujar Direktur Utama Pertamina Group.
Langkah Strategis Jangka Panjang
Proyek ini menjadi bagian dari Environmental, Social, and Governance (ESG) strategy Pertamina Group yang semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir. Program konservasi seperti ini menjadi komitmen jangka panjang perusahaan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan memperbaiki reputasi perusahaan dalam praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Diharapkan, keberadaan pusat rehabilitasi ini dapat membantu mengurangi angka kepunahan orangutan di Indonesia, yang saat ini masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Selain itu, proyek ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam menangani isu perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati.
Penutup
Langkah berani Pertamina Group dalam mengembangkan pusat rehabilitasi orangutan patut diapresiasi. Di tengah isu lingkungan yang kian mendesak, kehadiran program seperti ini menjadi harapan baru bagi kelangsungan hidup spesies endemik Kalimantan dan generasi mendatang. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi korporasi lain untuk mengambil peran aktif dalam pelestarian alam Indonesia.