PPIH Debarkasi Jakarta Pondok Gede Resmi Tutup Operasional Haji 2025, 24.585 Jamaah Telah Kembali ke Tanah Air
Jakarta (Humas Kemenag DKI) — Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 melalui Debarkasi Jakarta Pondok Gede secara resmi ditutup pada Kamis malam (10/7/2025). Kegiatan penutupan tersebut digelar di Gedung SG 1 Asrama Haji Pondok Gede dan dihadiri oleh seluruh jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Sekretaris PPIH Debarkasi Jakarta Pondok Gede, Affan Sofwan, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan ibadah haji tahun ini, baik dari sisi keberangkatan maupun pemulangan jamaah. “Alhamdulillah, seluruh rangkaian proses haji, mulai dari pemberangkatan hingga kepulangan jamaah, berjalan dengan lancar. Pemulangan dimulai sejak 11 Juni dan ditutup hari ini, 10 Juli 2025,” ujar Affan dalam laporan resminya.
Selama operasional haji tahun ini, PPIH berhasil memberangkatkan total 24.585 jamaah dan petugas yang terbagi dalam 62 kelompok terbang (kloter). Dari jumlah tersebut, 24.340 orang adalah jamaah haji, terdiri dari 11.035 pria dan 13.550 wanita, sementara sisanya yaitu 245 orang adalah petugas kloter yang terdiri atas 151 pria dan 94 wanita.
Jamaah haji yang diberangkatkan melalui debarkasi ini berasal dari tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. “Seluruh jamaah dari ketiga provinsi tersebut diberangkatkan melalui embarkasi Jakarta Pondok Gede,” jelas Affan.
Dalam proses penyelenggaraan tahun ini, terdapat 43 jamaah yang wafat di Tanah Suci, terdiri dari 13 jamaah asal DKI Jakarta, 14 dari Banten, dan 16 dari Lampung. “Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik bagi mereka yang telah wafat dalam keadaan ihram dan beribadah di Tanah Suci,” ujar Affan.
Hingga penutupan, masih ada empat jamaah yang belum kembali ke Indonesia, dengan rincian dua orang dari Lampung, satu dari DKI Jakarta, dan satu lagi dari Banten.
Adapun proses pemulangan jamaah berjalan lancar hingga kloter terakhir. “Provinsi Banten telah selesai dengan 25 kloter, Lampung 18 kloter, dan DKI Jakarta juga 18 kloter. Dengan kedatangan kloter 62 malam ini, berarti seluruh jamaah yang tergabung dalam debarkasi Jakarta Pondok Gede telah kembali ke tanah air,” jelas Affan menutup laporannya.
Apresiasi dan Refleksi Ketua PPIH
Ketua PPIH Debarkasi Jakarta Pondok Gede, Adib, turut mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasional haji 2025. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa keberhasilan operasional tahun ini tidak terlepas dari kerja sama semua unsur panitia, petugas, dan instansi pendukung.
“Alhamdulillah seluruh tahapan, mulai dari keberangkatan jamaah hingga pemulangan kembali ke tanah air, berlangsung dengan penuh rahmat dan pertolongan Allah SWT,” ujarnya.
Adib menjelaskan bahwa total jamaah dan petugas yang diberangkatkan tahun ini mencapai 24.585 orang. “Alhamdulillah mereka dapat menunaikan ibadah haji dan kembali dalam kondisi sehat dan selamat,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa tahun 2025 adalah periode transisi penting dalam tata kelola haji. “Tahun ini kita memasuki masa transformasi dalam layanan haji, di mana berbagai layanan yang semula tidak berbasis syarikah kini mulai menerapkan model berbasis syarikah,” jelasnya.
Dalam periode tersebut, para petugas di berbagai tingkatan menunjukkan dedikasi luar biasa. Dengan mengusung semangat kompak, responsif, dan profesional, mereka melayani jamaah dengan maksimal. “Saya sangat mengapresiasi para petugas yang telah memberikan tenaga, waktu, dan pikirannya selama dua bulan lebih,” kata Adib.
Kolaborasi Lintas Instansi dan Layanan Kesehatan
Adib juga memberikan penghargaan kepada berbagai instansi pendukung, seperti Balai Karantina Kesehatan, Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, dan Rumah Sakit Haji Jakarta, atas sinergi dan koordinasi yang solid selama proses haji berlangsung. Kolaborasi ini menjadi tulang punggung keberhasilan operasional haji 2025.
Tak lupa, Adib mengulas pentingnya peran pelayanan kesehatan. Sepanjang operasional, sekitar 1.400 jamaah mendapatkan layanan kesehatan di berbagai titik, termasuk di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Menurutnya, koordinasi yang kuat antar unit medis sangat penting mengingat sebagian besar jamaah merupakan lansia dan rentan terhadap kelelahan fisik serta cuaca ekstrem.
Harapan untuk Haji 2026
Menutup sambutannya, Adib menyampaikan harapan besar terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan haji di tahun mendatang. Ia berharap seluruh pengalaman dan evaluasi yang diperoleh tahun ini dapat menjadi bekal perbaikan layanan dan penyempurnaan tata kelola haji ke depan.
“Semoga pelaksanaan haji tahun 2026 mendatang dapat berjalan lebih optimal lagi, baik dari segi pelayanan, akomodasi, kesehatan, maupun manajemen keseluruhan,” pungkasnya.
Dengan ditutupnya operasional haji tahun 2025 ini, seluruh jajaran PPIH menyatakan komitmen mereka untuk terus melakukan evaluasi dan pembenahan agar pelayanan ibadah haji Indonesia menjadi yang terbaik di dunia, mencerminkan semangat pelayanan yang aman, nyaman, sehat, dan mabrur.