Warga Babulu Geger! Pria Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Pelaku Ditangkap di Kebun Sawit
Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur – Warga Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, digemparkan oleh penemuan seorang pria yang tewas bersimbah darah di halaman rumah salah satu warga, pada awal pekan ini. Korban yang diketahui berinisial S (47) ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya. Peristiwa ini langsung memicu kepanikan dan keprihatinan warga sekitar.
Tak butuh waktu lama, aparat kepolisian dari Polres Penajam Paser Utara bersama tim gabungan berhasil mengamankan tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan brutal ini. Tersangka berinisial H (38) ditangkap di sebuah kebun sawit tidak jauh dari lokasi kejadian, saat berusaha melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran petugas.
Kejadian Berawal dari Cekcok yang Memanas
Menurut keterangan resmi dari Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, insiden berdarah tersebut terjadi pada malam hari ketika korban dan pelaku diketahui tengah berada di rumah seorang kenalan. Diduga kuat, keduanya sempat terlibat cekcok hebat yang berujung pada perkelahian fisik. Belum diketahui secara pasti pemicu pertengkaran itu, namun saksi mata menyebutkan bahwa pelaku terlihat membawa sebilah senjata tajam.
Dalam sekejap, situasi berubah tragis. Pelaku diduga menikam korban beberapa kali, menyebabkan korban bersimbah darah di tempat. Warga yang mendengar keributan kemudian keluar rumah dan menemukan korban sudah tergeletak tak bergerak di halaman dengan luka yang cukup parah.
“Korban mengalami luka tusuk di bagian dada dan perut. Saat warga mencoba menolong, korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan,” jelas Kapolres dalam konferensi pers.
Pelaku Ditemukan Bersembunyi di Kebun Sawit
Setelah kejadian, pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki ke arah kebun sawit di kawasan Babulu. Berkat kerja cepat pihak kepolisian yang menerima laporan warga, operasi pencarian dilakukan dengan menyisir area-area rawan pelarian.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, pelaku berhasil ditemukan dan diamankan di tengah area perkebunan sawit, sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian. Saat ditemukan, pelaku dalam kondisi kelelahan dan tidak melakukan perlawanan. Polisi juga menyita barang bukti berupa pisau yang diduga digunakan untuk menghabisi korban.
“Pelaku sempat berusaha bersembunyi di semak-semak dan berpindah tempat, tapi akhirnya berhasil kita tangkap berkat kerja sama dengan masyarakat,” tambah Kapolres.
Motif Masih Didalami, Pelaku Terancam Hukuman Berat
Hingga saat ini, motif pembunuhan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Namun dugaan sementara mengarah pada perselisihan pribadi yang sudah berlangsung cukup lama antara pelaku dan korban. Keduanya disebut-sebut memiliki hubungan pertemanan, namun belum diketahui apakah ada motif lain seperti dendam, utang-piutang, atau persoalan keluarga.
Pelaku saat ini ditahan di Mapolres PPU dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara, atau bahkan Pasal 340 KUHP jika terbukti ada unsur perencanaan, yang ancamannya bisa sampai hukuman seumur hidup atau pidana mati.
Warga Minta Keamanan Ditingkatkan
Peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan warga Desa Babulu Laut. Beberapa warga mengaku trauma dan khawatir atas meningkatnya kekerasan di lingkungan mereka. Mereka berharap agar aparat keamanan bisa meningkatkan patroli dan pengawasan, terutama di malam hari.
“Selama ini kampung kami aman-aman saja. Kami tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Semoga tidak terulang lagi,” ujar Arifin, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Penutup
Kejadian tragis di Babulu ini menjadi pengingat bahwa konflik antarindividu bisa berujung fatal jika tidak dikelola dengan kepala dingin. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan segera melaporkan potensi konflik atau ancaman kekerasan kepada aparat setempat.
Kasus ini kini dalam proses hukum lebih lanjut, dan masyarakat diminta untuk tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh isu liar yang beredar. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.