Skip to content
Menu

Program

HOME     |     PROGRAM

Pendekatan Yurisdiksi

Mewujudkan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Seruyan

Untuk mempercepat pencapaian menjadi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan untuk menurunkan angka deforestasi dan konflik sosial, langkah yang diambil pemerintah daerah di Seruyan adalah dengan menerapkan pendekatan berbasis yurisdiksi (jurisdictional approach) sebagai bagian integral dari pola pembangunan berlanjutan.

Penyelesaian masalah antara perusahaan dan masyarakat berbasiskan peran aktif pemerintah daerah menjadi fokus dalam pendekatan yurisdiksi ini untuk memperkuat posisinya melalui pembuat aturan/kebijakan yang diperlukan dalam menyikapi soal dalam wilayah terirorialnya.

Untuk mempercepat pencapaian menjadi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan untuk menurunkan angka deforestasi dan konflik sosial, langkah yang diambil pemerintah daerah di Seruyan adalah dengan menerapkan pendekatan berbasis yurisdiksi (jurisdictional approach) sebagai bagian integral dari pola pembangunan berlanjutan.

Penyelesaian masalah antara perusahaan dan masyarakat berbasiskan peran aktif pemerintah daerah menjadi fokus dalam pendekatan yurisdiksi ini untuk memperkuat posisinya melalui pembuat aturan/kebijakan yang diperlukan dalam menyikapi soal dalam wilayah terirorialnya.

Seruyan telah ditunjuk sebagai wilayah percontohan penerapan metode ini sejak 2015. Akan tetapi dalam prosesnya hingga sekarang masih banyak konflik yang terjadi. Legalitas lahan sebagai pijakan dasar dalam setiap proses pembangunan tercipta dari praktek buruk peruntukan dan pengelolaan kawasan secara sepihak dan kerap mengabaikan hak masyarakat dan lingkungan di dalamnya sehingga berkontribusi besar bagi lahirnya konflik sosial. Oleh karena itu, prioritas penyelesaian legalitas lahan harusnya diletakkan pada pemberian dan perlindungan hak masyarakat atas tanahnya. Selain dapat mengurangi konflik, prioritas tersebut akan berdampak langsung pada penurunan laju deforestasi dalam suatu kawasan.

banner - pendekatan progress
Masyarakat Adat

Melindungi Warisan dan Kesejahteraan

Dalam upaya kami untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat adat di Palangka Raya, PROGRESS memulai gerakan pemberdayaan yang bertujuan untuk melindungi warisan budaya dan meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal. Melalui serangkaian program pelatihan, workshop, dan pendampingan, kami bekerja sama dengan masyarakat adat untuk memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menjaga tradisi serta kearifan lokal. Dengan kolaborasi yang erat dan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin bahwa bersama-sama, kami dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak jangka panjang bagi masyarakat adat di Palangka Raya.

banner-slider-progress (2)
Perempuan

Membangun Kesetaraan dan Kemandirian Perempuan

PROGRESS memandang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan di Palangka Raya. Melalui gerakan ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan sumber daya ekonomi. Kami menyediakan program pelatihan keterampilan, pendampingan bisnis, dan advokasi hak-hak perempuan untuk membantu perempuan memperoleh kemandirian finansial dan meningkatkan peran mereka dalam pengambilan keputusan di tingkat rumah tangga dan masyarakat. Dengan memperkuat peran dan kontribusi perempuan, kami percaya bahwa kita dapat menciptakan masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua warga Palangka Raya

Buruh

Menelusuri Dampak Monopoli Tanah

Dampak monopoli tanah masyarakat kehilangan tanah, kehilangan sumber daya, pencemaran sungai membuat masyarakat hidup dalam kemiskinan karena masyarakat menggantungkan hidupnya pada pertanian dan hasil alam dari kehutanan seperti sayuran, buah-buahan, tumbuh-tumbuhan dan hewan. juga memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehari-hari seperti air bersih, mencuci, mandi, dan lain-lain.

Hal ini menyebabkan banyak perempuan dan masyarakat yang terpaksa bekerja di perkebunan kelapa sawit. Masyarkat yang bekerja di perkebunan kelapa sawit selalu menghadapi diskriminasi, eksploitasi dan kekerasan di tempat kerjanya, bahkan terkadang pekerja perempuan mempunyai kondisi yang paling buruk. Pekerja tersebut dibayar dengan upah rendah (di bawah upah minimum Provinsi), bekerja keras untuk mencapai target harian, tidak mendapatkan hak-hak perempuan (cuti menstruasi dan melahirkan), tidak mendapat perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, tidak mendapatkan asuransi sosial. Selain itu Progress aktif melakukan diskusi dan mengorganisir kelompok buruh baik perempuan atau masyarakat.

banner-slider-progress (1)
Energi transisi

Menghadapi Tantangan Iklim

PROGRESS memandang perubahan iklim sebagai tantangan serius yang mempengaruhi kehidupan dan keberlanjutan komunitas di Palangka Raya. Melalui gerakan ini, kami berkomitmen untuk mempromosikan keadilan iklim dengan memperjuangkan hak-hak masyarakat lokal dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.Kami menyelenggarakan program edukasi, pelatihan adaptasi iklim, dan advokasi kebijakan untuk mengatasi ketimpangan dalam dampak perubahan iklim dan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan yang dihadapkan oleh perubahan lingkungan.

Dengan upaya bersama antara PROGRESS dan komunitas, kami bertekad untuk menciptakan masa depan yang lebih berdaya, adil, dan berkelanjutan di Palangka Raya.

energi-transisi

Kami Senang Membantu Anda

Donasi : 1590004778642 (Mandiri)

Say Halo !

Alamat

Jln. G Obos XIXB, Jln. Mutiara ujung, Kel. Menteng Kec. Jekan Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah – Indonesia 73111

No. Telepon

0822 5090 5445

Copyright © 2024 Progres Palangka Raya. All Rights Reserved. Designed & Developed by Vodeco